Ada Apa sibulan Sya'ban
بسم الله الر حمن الر حيم
*💦Ada Apa dibulan Sya'ban💦*
*DIBULAN INI, AMALAN SELURUH MANUSIA DIANGKAT...MAKA NABI Sallalahu Alaihi Wassallam CINTA DAN SENANG HAL ITU TERJADI KETIKA MELAKUKAN BERPUASA.*
Saat ini, kita sudah mulai memasuki bulannya Rosululloh Saw, bulan para Qurro', bulan diangkatnya Amalan seluruh Manusia, yaitu Bulan Sya'ban.
Bulan persiapan menghadapi bulan yang penuh dengn Rahmat, Maghfiroh dan dijauhkan dari siksa Api Neraka, tidak lain bulan itu adalah bulan Romadlon..
Menurut As Sayyidina Yahya bin Mu’adz bahwa Sya’ban terdiri dari lima huruf yaitu : Syin, ‘Ain, Ba’, Alif dan Nun dan masing-masing bermakna sebagai berikut :
*-- Syin :* Syarofatun atau Syafa’atun, yang berarti Kemuliaan dan Syafa’at.
*-- ‘Ain :*
Al ’izzah Karomah yang berarti Kemenangan dan Karomah.
*-- Ba’ :*
Al Birru yang berarti Kebaikan.
*-- Alif :*
Ulfah yang berarti rasa Belas Kasih.
*-- Nun:*
Nur yang berarti Cahaya.
Itulah sebabnya bulan Rojab menjadi bulan untuk Mensucikan Tubuh, bulan Sya’ban untuk mensucikan Lubuk Hati, dan Romadlon untuk mensucikan Jiwa/Ruh.
"Maka barang siapa yang mensucikan Tubuhnya di bulan Rojab, sucilah Hatinya di bulan Sya’ban, dan siapa yang mensucikan Lubuk Hatinya di bulan Sya’ban, sucilah Jiwanya di bulan Romadlon".
(Durrotun Nashihin).
Lalu, mengapa bulan ini disebut bulan Rosululloh Saw dan para Qurro' ?
Disebut bulan Rosululloh Saw, karena Rosululloh Saw mengistimewakan bulan ini dengan memperbanyak Berpuasa melebihi bulan-bulan yang lain (selain Romadlon).
Di bulan ini pula, seluruh Manusia diangkat amalannya...Maka Beliau Saw Cinta dan senang hal itu terjadi ketika sedang berpuasa.
Dan disebut bulan para Qurro', karena banyaknya para Qurro' (Pembaca Al Qur'an) pada masa Rosululloh Saw, banyak yang meluangkan waktunya membuka Mushaf-Mushaf Al Qur'an dan membacanya.
Dan dua amalan ini tiada lain (Puasa dan membaca Al-Qur'an), sekali lagi, dan tiada bukan untuk Memuliakan dan mempersiapkan diri memasuki bulan Mulia,di bulan Suci Romadlon..
Dan di Bulan Sya'ban, akan kita temukan salah satu Malam Mulia Ijabahnya sebuah Do'a, dan Malam Turunnya Alloh Swt ke Bumi, yaitu Malam Nisfu Sya'ban (Tanggal 15 Sya'ban).
Di malam itu pula, terdapat salah satu setiap kebiasaan Mulia Rosululloh Saw, yaitu Mendo'akan Umatnya.
Oleh sebab itu, Al Imam Ghozali Ra menyebut Malam Nisfu Sya'ban sebagai Malam Syafa'at (Pertolongan).
Akan tetapi, hal ini bukan berarti kita tidak dianjurkan untuk beramal apapun, bahkan disini kita dianjurkan Berpuasa, memperbanyak Sholat, Dzikir, Do'a dan Sholawat, terutama Sholat Malam (Qiyaamul Lail).
Rosululloh Saw Bersabda :
"Jika terjadi Malam Nisfu Sya'ban, maka Sholatlah kamu sekalian pada Malam harinya, dan Puasalah kamu sekalian pada Siang harinya".
"Karena sesungguhnya Alloh Swt yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Turun pada malam tersebut ke Langit Dunia, mulai dari terbenam Matahari dan Berfirman :
"Apakah tidak ada Orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya?".
"Apakah tidak ada Orang yang meminta Rezeki, sehingga Aku memberinya Rezeki?".
"Apakah tidak ada orang yang terkena Bala', sehingga Aku dapat Menyelamatkannya?".
Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian...? Sehingga terbit fajar...
*والله اعلم*
*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*
Komentar
Posting Komentar